Powered By Blogger

Rabu, 08 Juni 2011

Tetap Bugar Meski Puasa
Ramadhan telah tiba. Bagi mereka yang sudah terbiasa berolahraga tentu ingin
berlatih dengan tetap menjalankan ibadan puasa. Namun, ada beberapa petunjuk yang
dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal.
Mereka yang selalu berlatih pada pagi hari, tentu saja tidak dapat berolahraga seperti biasa.
Sebab, harus minum setiap selesai berolahraga. Menjadi keharusan bagi mereka yang
berolahraga untuk segera minum sehabis melakukan latihan. Hal ini bermanfaat untuk
menggantikan cairan yang terbuang dari badan, biasanya berupa keringat.
Minuman tersebut juga berfungsi untuk menurunkan suhu badan yang meningkat karena kita
melakukan aktivitas fisik. Minuman yang diasup sehabis berlatih haruslah dingin, tapi bukan
minum es, apalagi minuman panas. Sangatlah keliru jika mengasup minuman panas sehabis
latihan karena fungsinya untuk menurunkan suhu badan tidak terwujud, malah bisa
menganggu metabolisme tubuh yang akhirnya mengganggu kesehatan.
Mereka yang selalu berlatih pada siang hari juga tidak dapat berolahraga sebagaimana
biasanya. Sebab, mereka tidak bisa segera minum setelah selesai latihan. Dapatkah latihan
dilakukan setelah berbuka puasa? Jika ingin berlatih setelah buka puasa, anda harus
menunggu sekitar dua jam setelah mengasup makanan terakhir. Sebab, pada saat lambung
terisi makanan, sebagian besar darah harus dialirkan ke bagian tubuh sedangkan jika
berolahraga, sebagian besar darah harus dialirkan ke otot-otot.
Latihan yang dilakukan dua jam setelah buka puasa akan mengganggu jadwal salat tarawih,
yang biasanya dilakukan pada saat tersebut. Lalu, bagaimana kalau dilakukan setelah salat
tarawih? Olahraga yang dilakukan sesudah salat tarawih jelas akan mengganggu tidur malam
Anda. Sebab, olahraga sebaiknya sudah selesai dilakukan tiga jam menjelang waktu tidur.
Padahal, anda perlu segera tidur untuk bangun pada dinihari buat makan sahur.
Dapatkah berolahraga sebelum makan sahur? Sebaiknya jangan karena pada saat itu, di
udara masih banyak CO2 yang dikeluarkan oleh tumbuh-tumbuhan. Anda juga tidak bisa
berlatih setelah sahur. Sebab, paling tidak anda harus menunggu sekitar dua jam untuk
berolahraga setelah makan. Seusai latihan pun anda sudah tidak bisa segera minum untuk
mengganti cairan yang keluar karena sudah melewati waktu imsak.
Tetap Bugar Meski Puasa

Bagaimana kalau latihan olahraga dilakukan pada sore hari? Latihan pada sore hari,
menjelang waktu berbuka puasa, dapat dilakukan. Setelah selesai latihan, anda dapat
langsung minum. Tentu saja waktunya disesuaikan, sehingga latihan selesai tepat pada saat
berbuka puasa. Olahraga yang dilakukan oleh mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa
di bulan Ramadan pada dasarnya tidak untuk meningkatkan kebugaran yang dimiliki. Latihan
ini sekadar untuk mempertahankan tingkat kebugaran yang telah ada.
Dengan lain perkataan, latihan olahraga di bulan puasa akan membuat anda tetap bugar dan
tidak loyo. Sebab, tingkat kebugaran mereka sudah biasa berlatih akan turun bila tidak
melakukan kegiatan itu selama satu bulan. Sebaiknya intensitas atau kerasnya latihan
dikurangi karena olahraga pada bulan Ramadhan sekadar untuk mempertahankan tingkat
kebugaran yang telah dimiliki. Misalnya, intensitas dan waktu latihan dikurangi setengah,
begitu pula frekuensi latihan per minggu.
Namun, keadaan ini jelas tidak sama buat orang. Bisa saja pada minggu pertama puasa masih
merasa lemas; sehingga tidak mampu melakukan latihan. Sebaiknya disesuaikan dengan
kemampuan dan daya tahan tubuh anda sendiri. Yang paling penting, anda jangan
memaksakan diri berolahraga ketika tubuh merasa lemas. Bagi penderita diabetes alias
kencing manis, waktu untuk melakukan latihan olahraga juga sama seperti uraian di atas.
Begitu juga prinsip-prinsip latihan selama bulan puasa. Waktu mengasup obat-obatan juga
perlu disesuaikan. Obat-obatan yang harus diasup pada pagi hari, diganti waktunya, diminum
pada sore hari. Selamat menjalankan ibadah puasa.
Mengapa Orang Bisa Mati Mendadak?
Kasus mati mendadak sering kita dengar dalam hidup keseharian kita. Apa
sesungguhnya di balik kematian mendadak itu? Apakah betul tidak ada hujan, tidak ada angin
sekonyong-konyong orang bisa mati?
Jawabannya bisa. Di luar kasus penganiayaan berat, orang bisa sekonyong-konyong mati
mendadak kendati sebelumnya tampak sehat-sehat saja. Namun, makna sehat di sini belum
tentu berarti betul secara medis terbilang sehat. Mungkin kelihatannya saja sehat, tapi
sesungguhnya mengidap penyakit yang tak dirasakan atau tidak pula menunjukkan gejala
maupun tanda-tanda. Penyakit jantung khususnya. Mengapa?

Pertama, karena penyakit jantung penyebab paling sering berujung kematian mendadak.
Tidak semua orang terbiasa memeriksakan diri, paling kurang untuk check up. Perlahan tapi
pasti, tanpa disadari, proses penyakit jantung yang mungkin sudah lama diidap terus saja
berkembang. Adapun penyakit jantung meliputi kasus-kasus (1) koroner, (2) pembengkakan
jantung (akibat darah tinggi lama), (3) kelainan jantung bawaan (kebocoran jantung), dan
bisa juga akibat serangan (4) infeksi jantung baik yang baru didapat maupun yang dulu
(sehingga merusak otot jantung, katup, atau pembuluh darahnya). Apa pun jenis kasus
penyakit jantungnya, ujungnya bisa berisiko kematian mendadak.
Kedua, tidak semua kasus penyakit jantung sudah memperlihatkan gejala atau menimbulkan
keluhan pada awalnya. Tergantung jenis penyakit jantungnya, seberapa parah derajat
penyakitnya, dan hal-hal lain apa saja yang memperberat penyakit jantungnya, sehingga pada
suatu saat, sekadar sekali sontekan kecil saja mendadak penyakitnya sudah langsung berat,
lalu mematikan.
Pengidap diabetes lama yang sudah berkomplikasi ke koroner jantung, sering tak merasakan
keluhan nyeri dada (angina pectoris), si gejala jantung koroner paling khas. Itu sebab angka
kematian mendadak karena serangan jantung lebih banyak dialami pengidap diabetes lama
yang tak pernah memeriksakan kondisi jantungnya. Itu alasan dalam ramalan medis tak
mustahil kalau orang yang kelihatan sehat bisa saja mati mendadak. Namun, tentu tidak
semua kasus serangan jantung yang berisiko merenggut nyawa pasti berakhir dengan
kematian. Sekiranya saja ada kemudahan mendapatkan pertolongan pertama dan pasien tidak
sedang berada seorang diri, ancaman kematian oleh serangan jantung mestinya bisa
digagalkan.
Kalau saja tersedia pertolongan gawat darurat di tempat kejadian atau lekas-lekas mendapat
pertolongan dalam hitungan golden hour (hitungan jam) dengan "resusitasi jantung-paru-
paru" (CPR, Cardiopulmonary resuscitation), keadaan jantung mendadak berhenti berdenyut
atau cardiac arrest, bisa dibuat batal merenggut nyawa. Penyebab gangguan, biasanya
jantung dapat terganggu fungsinya oleh sejumlah penyebab. Paling sering penyebabnya
adalah sumbatan koroner. Kita tahu penyakit jantung koroner urusan puluhan tahun. Jika
lemak darah (kolesterol, trigliserida) dibiarkan tinggi untuk waktu lama, lambat laun akan
terbentuk 'karat lemak' pada dinding koroner, selain pada pembuluh darah mata, ginjal, dan
otak.

Karat lemak pada pembuluh darah orang modern sudah mulai terbentuk sejak usia remaja.
Tanpa mengontrol lemak darah dengan obat dan diet, diperkirakan cuma perlu waktu
sepuluhan tahun untuk menjadikan pipa pembuluh koroner menjadi tersumbat total. Namun,
jauh hari sebelum pembuluh koroner tersumbat total akibat kekurangan jatah makanan
(aliran darah pemasok oksigen), jantung seharusnya sudah lama menjerit. Jeritan jantung ini
yang muncul sebagai gejala nyeri dada spesifik. Nyeri seperti tertiban, tertindih, tertekan
barang berat di atas dada. Nyerinya bersifat menjalar ke lengan, leher, pundak, dan
punggung.
Awalnya nyeri hanya berlangsung beberapa detik, tapi, jika lemak darah tidak dikontrol, dan
pola gaya hidup tetap berisiko memperburuk koroner, serangan gejala nyeri dada semakin
hari semakin berlangsung lama. Nyeri dada yang semakin hari semakin lama mencerminkan
sumbatan koroner sudah semakin menebal, dan sumbatan koroner sudah semakin menutup
penampang pipa pembuluh, yang berarti pasokan oksigen buat otot jantung yang dilayaninya
semakin tipis saja.
Proses penyumbatan karat lemak bisa dihentikan bila lemak darah dan semua faktor risiko
koroner ditiadakan. Sayangnya lebih banyak pengidap koroner yang abai, sehingga bukan
jarang mati mendadak acap berlangsung di kamar hotel, sedang berzinah misalnya. Karena
berhubungan intim dengan bukan istri sendiri umumnya jauh lebih panas. Atau saat tengah di
meja makan karena makan kelewat kenyang, atau di kamar mandi, mendadak kaget terkena
paparan hawa dingin, atau di perjalanan karena keletihan, stres, perubahan jadwal harian.
Kita tidak mungkin bisa meramalkan kapan saatnya seseorang akan mengalami serangan
koroner, kecuali hanya menduga saja bahwa akan datang harinya entah kapan kalau saja
seseorang membiarkan hidupnya tetap di bawah ancaman berisiko koroner. Antara lain
membiarkan lemak darah tinggi, mengidap darah tinggi, kencing manis, perokok, gemuk. pola
dan gaya hidup sedentary).
Yang sebetulnya dapat dilakukan oleh mereka yang berisiko koroner atau pengidap kelainan
jantung lain, seberapa bisa meniadakan semua faktor risiko itu dan mengubahnya dengan
pola dan gaya hidup yang berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya, seperti dengan kembali
makan teratur, tidur teratur, ada waktu jeda, kendurkan stres, cukup bergerak badan. Yang
perlu diperhatikan, pengidap jantung koroner berupaya membangun kebiasaan hidup teratur.
Bagi pengidap jantung, setiap perubahan jadwal harian berisiko mengganggu kerja faali
jantung yang sudah diset. Maka waspada kalau harus begadang, terlambat makan, tidak tidur

siang, atau kelebihan beban kerja fisik, serta kebanjiran stres. Serangan jantung sering terjadi
pada kondisi yang berubah dari kebiasaan sehari-hari seperti itu.
Jangan mandi dingin, terpapar hawa atau angin kencang sewaktu berjalan kaki, tidak
mengedan kuat sewaktu buang air besar, makan kelewat kenyang, kurang waktu jeda, minum
obat tidak sesuai jadwal atau dengan dosis memadai. Termasuk mewaspadai pola kegiatan
hubungan intim yang kelewat hot, serta menjauhkan olahraga statis (angkat beban,
menggotong barang berat, misalnya).
Jangan abaikan pula keluhan perut jika tahu mengidap penyakit jantung karena gangguan
perut bisa merupakan bagian dari gejala penyakit jantung juga. Jika pernapasan kurang
lapang, mendadak sesak napas, mudah letih, dan tiba-tiba jantung berdebar tanpa sebab,
bagian yang perlu mendapat perhatian mereka yang berisiko jantung koroner, atau sudah
mengidap penyakit jantung lain sebelumnya (jantung bawaan, pembengkakan jantung, atau
kelainan otot jantung oleh serangan koroner sebelumnya, atau kerusakan otot jantung oleh
infeksi, efek samping obat, atau penyakit lain). Ingat, ada jenis obat penurun lemak darah
yang efek sampingnya merusak otot jantung (cardiomyopathia). Kerusakan otot jantung
memperburuk penyakit jantung yang sudah ada.
Minumlah Susu Agar Bisa Tidur Berkualitas
Pola hidup modern yang lebih mengutamakan pekerjaan membuat pola biologis
tubuh menjadi terganggu, termasuk jadwal tidur. Perubahan ini terkadang tidak hanya
sebatas fisik, tetapi berpengaruh juga terhadap metabolisme tubuh.
Dalam keadaan stres, umumnya kerja jantung menjadi lebih cepat sehingga sirkulasi darah
juga lebih cepat. Dalam kondisi demikian, darah akan meningkatkan kapasitasnya untuk
mensirkulasikan oksigen dan zat makanan, namun di sisi lain menurunkan kapasitas dan
fungsi darah yang berhubungan dengan relaksasi. Keadaan ini dapat menimbulkan kelelahan
dan menuntut tubuh beristirahat lebih banyak. Akan tetapi, ternyata banyak kasus sulit tidur
justru dialami para pekerja yang lelah sehabis bekerja.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penunjang tidur nyenyak adalah rasa santai dan
rileks di seluruh tubuh. Kecepatan metabolisme tubuh dan ketegangan pikiran juga harus

dikendurkan sebelum tidur. Salah satu cara yang dipercaya ampuh membantu tidur nyenyak
adalah meminum susu hangat sebelum tidur. Tidur adalah bagian dari ritme biologis tubuh
untuk mengembalikan stamina. Kebutuhan tidur bervariasi pada masing-masing orang,
umumnya 6-8 jam per hari. Agar tetap sehat, yang perlu diperhatikan adalah kualitas tidur.
Saat tidur, seluruh aktivitas dalam tubuh menurun sampai ke tingkat metabolisme dasar
(metabolisme basal). Ini memungkinkan sel-sel saraf yang berfungsi sebagai pusat kendali
beristirahat atau berelaksasi. Saat itulah keseimbangan biokimia tubuh yang terganggu
dipulihkan. Terjadi pula perbaikan pada organ-organ dan sel-sel yang terkena penyakit atau
mulai aus. Gangguan tidur yang paling umum adalah sulit tidur atau tidur tidak nyenyak.
Orang sering mengidentikkannya dengan insomnia. Sebenarnya, pengertian insomnia tidak
cuma itu, tetapi lebih luas lagi, yaitu meliputi gangguan-gangguan yang mengawali,
mengiringi, dan mengakhiri tidur.
Sebagian besar kasus insomnia disebabkan oleh gangguan mental, seperti depresi,
kekhawatiran, atau ketegangan. Penyebab lain adalah penyakit fisik atau ketidaknyamanan,
seperti hawa yang terlalu panas atau dingin, bising, diet, gangguan ritme biologis, seperti
jetlag atau aktivitas fisik yang berat menjelang tidur, olahraga misalnya. Selain itu, ada
beberapa jenis bahan makanan yang dapat memicu terjadinya insomnia, seperti kafein pada
kopi dan garam. Garam dapat merangsang kelenjar adrenalin dengan cara yang sama seperti
kafein. Selain itu, garam juga memicu tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan
seseorang sulit tidur.
Beberapa hal yang sering disarakan oleh para dokter agar bisa tidur nyenyak seperti:
(1) mandi air hangat, (2) tidur pada waktu yang tetap setiap harinya, (3) menghindari
konsumsi alkohol menjelang tidur, (4) jangan tidur siang, (5) membeli tempat tidur baru, (6)
membaca novel ringan, (7) menulis daftar kegiatan dan tugas-tugas esok hari, (8)
menghindari makan menjelang tidur, (9) tidur di ruang yang gelap dan tenang, (10) serta
minum segelas susu hangat sebelum tidur.
Mengapa segelas susu hangat? Karena, susu hangat dapat menimbulkan efek rileks dan
nyaman pada tubuh. Susu hangat dapat memperlambat metabolisme tubuh dan memunculkan
perasaan kantuk.
Mekanisme menuju pada kenyamanan dalam tidur merupakan hasil interaksi molekul-molekul
dalam susu dan merupakan reaksi yang terjadi dalam tubuh akibat asupan susu tersebut.
Substansi utama dalam susu yang dapat membantu relaksasi adalah mineral susu dan protein

susu. Mineral susu yang berpengaruh langsung terhadap relaksasi tubuh adalah kalsium,
magnesium, dan fosfor. Ketiga mineral tersebut merupakan mineral utama yang terdapat di
dalam susu. Kandungan kalsium, magnesium, dan fosfor dapat mencapai 30 persen dari total
mineral susu.
Kalsium dapat mengatur tekanan darah (blood pressure modulator). Pada penderita tekanan
darah tinggi (hipertensi), kalsium yang masuk ke dalam darah akan menurunkan viskositas
darah. Keadaan ini tentu saja sangat baik bagi penderita hipertensi. Pada tekanan darah
normal, kalsium dapat membantu mempertahankan tekanan darah. Tekanan darah yang stabil
dapat membantu mencegah stres dan menimbulkan perasaan rileks sehingga memudahkan
tubuh beristirahat. Peran lain kalsium bersama fosfor adalah dalam memelihara kerja otot-otot
tubuh. Rasio Ca-P dalam darah sangat berpengaruh terhadap densitas tulang. Belakangan
diketahui pula bahwa rasio Ca-P yang seimbang, yaitu 1: 1, dapat memelihara fungsi otot
polos dan otot lurik, terutama dalam regulasi kontraksi dan relaksasi.
Mekanisme stimulasi relaksasi juga dibantu oleh magnesium. Beberapa penelitian
menyebutkan bahwa magnesium dapat mencegah otot kaku, kejang/kram dan ngilu-ngilu
yang biasanya terjadi setelah seharian beraktivitas atau pada wanita saat masa menstruasi. Di
samping itu, salah satu komponen protein susu yang sangat berpengaruh terhadap efek
relaksasi tubuh adalah alfa-laktalbumin. Asam amino penyusun alfa-laktalbumin yang terbesar
adalah sistein dan triptofan. Sistein memiliki peran dalam respons imunitas tubuh. Triptofan
dan metabolit-metabolitnya merupakan komponen penting dalam sistem saraf.
Alfa-laktalbumin dapat meningkatkan rasio triptofan terhadap asam amino netral lainnya. Hal
ini dapat meningkatkan aktivitas serotonin otak, menurunkan konsentrasi kortisol dan dapat
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stres (Jelen dan Lutz, 1998). Triptofan merupakan
asam amino esensial yang berfungsi sebagai prekursor pembentukan serotonin. Triptofan
akan dikonversi menjadi serotonin di dalam tubuh. Konversi triptofan menjadi serotonin
dibantu oleh vitamin B6 dan vitamin C. Serotonin merupakan neurotransmiter yang
bertanggung jawab terhadap transfer impuls-impuls syaraf ke otak.
Serotonin juga berperan dalam menginduksi rasa kantuk dan relaksasi serta memiliki efek
meredakan rasa sakit (pain-killing effect). Fungsi serotonin dalam tubuh adalah sebagai
modulator kapasitas kerja otak, termasuk juga regulasi stabilitas emosi, daya tangkap, dan
regulasi selera makan (Bruno, 2003).
Serotonin dalam tubuh kemudian diubah menjadi hormon melatonin. Hormon ini diproduksi

secara alami dalam tubuh apabila matahari sudah mulai tenggelam (mendekati senja).
Hormon melatonin memiliki efek regulasi terhadap relaksasi tubuh dan rasa kantuk.
Produksinya merupakan alarm alami tubuh yang mengingatkan tubuh untuk beristirahat.
Alfa-laktalbumin juga memiliki afinitas yang tinggi terhadap kalsium. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, peran kalsium dalam relaksasi tubuh juga sangat besar artinya. Selain mineral
dan protein susu, ada beberapa komponen lain pada susu yang juga dapat memicu relaksasi
tubuh. Komponen-komponen tersebut dapat membantu mencegah dan mengatasi stres serta
depresi dengan mekanisme yang saling sinergi. Perbaikan sistem kekebalan tubuh juga dapat
membantu mengurangi stres. Perbaikan ini dibantu oleh mineral seng (zinc), vitamin C dan
vitamin B12, serta asam amino lisin. Mekanisme lainnya dalam mengurangi stres adalah
dengan mengendalikan kadar glukosa darah yang dilakukan oleh biotin dan niasin.
Pemeliharaan dan peredaan ketegangan saraf serta pencegahan depresi juga dibantu oleh
vitamin B1 (tiamin), asam folat, dan asam pantotenat. Vitamin B6 dan vitamin C yang ada
pada susu turut membantu pembentukan serotonin dan hormon melatonin.
Olahraga Bisa Menghambat Proses Penuaan
Menjadi tua adalah sebuah proses yang tak terhindarkan. Tapi tak berarti harus
hidup dengan tubuh renta. Untuk itu diperlukan pola olahraga dan konsumsi makanan yang
tepat.
Dalam menjalani usia senja, banyak orang cenderung hanya memerhatikan asupan makanan
yang bergizi dan bervitamin namun lupa untuk berolahraga secara teratur. Padahal olahraga
merupakan obat mujarab lain untuk mengerem laju proses penuaan. Hasil studi
memperlihatkan olahraga dapat melindungi jantung dan tulang, memperbaiki perasaan,
istirahat, dan ingatan, mengurangi risiko kanker payudara dan usus besar, mengurangi risiko
kematian prematur dan memperpanjang hidup kita.
Ralph Paffenbarger dari Universitas Stanford pada 1986 mengemukakan hubungan langsung
dan proporsional antara jumlah kalori yang dibakar per minggu dengan laju kematian.
Kesimpulannya, semakin banyak kalori yang dibakar, semakin rendah laju kematiannya.
Sebagai contoh, mereka yang membakar 2.000 kalori per minggu dengan cara berjalan kaki

sejauh sekitar 32 km bisa menghemat setengah tahun laju kematiannya dibandingkan dengan
mereka yang hanya duduk-duduk saja.
"Untuk dua jam olah raga, Anda telah menambah umur satu tahun dalam hidup," ujarnya.
Beberapa studi lain menunjukkan latihan aerobik memperkuat hati, paru-paru, dan otak. Hasil
tim peneliti membuktikan bahwa ternyata angkat besi menghasilkan keuntungan yang tidak
boleh diabaikan.
Miriam Nelson dari Tuft University menemukan bahwa latihan olahraga dua kali seminggu
dapat menolong para wanita yang sudah dalam menopause memperoleh kekuatan,
menghilangkan lemak, melangsingkan tubuh, dan memperkuat tulang, selain memperbaiki
keseimbangan dan koordinasi.
Selain meningkatkan massa otot, ion besi dalam tubuh ternyata dipompa dengan olah raga
angkat berat itu. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh pun meningkat. Hal yang sama
ditemukan peneliti dari Acadia University di Nova Scotia, Kanada. Mereka menemukan bukti
bahwa dari 34 peserta yang menjalani pelatihan peregangan dan angkat barbel selama 30
menit sebanyak tiga kali sehari selama 11 bulan. Ditemukan peningkatan jumlah sel-sel
kekebalan dalam tubuh mereka. Hasilnya tubuh mereka sanggup menghadapi dinginnya
musim salju dan mereka tak pernah sakit.
Bukti itu sama saja untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh tidak hanya dengan latihan
aerobik, jogging dan bersepeda. Dengan banyaknya penelitian tersebut tidak diragukan lagi
bahwa olahraga merupakan satu cara mencegah atau menunda penyakit yang dihubungkan
dengan faktor usia seperti penyakit jantung, kanker dan Alzheimer. Hal itu didukung hasil
penelitian Robert Marcus, guru besar penelitian mengenai penuaan dari Fakultas Kedokteran
Universitas Stanford menemukan bahwa olahraga jalan dianjurkan pada para lanjut usia untuk
membantu pengobatan osteoporosis.
Menurut konsultan kebugaran Phaidon Lumban Toruan, konsumsi susu rendah lemak
berkalsium tinggi penting bagi pria dan wanita dewasa karena kandungan gizinya yang
lengkap akan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
"Kalsium dalam susu tidak hanya berfungsi sebagai materi utama pembentuk tulang, tetapi
juga penting iuntuk kontraksi otot dan fungsi sel yang normal guna membantu aktifitas
sehari-hari," ujarnya dalam peluncuran Calcimex Vitalize dan Vitagold.

Selain itu kalsium dalam susu rendah lemak berkalsium tinggi ternyata juga bermanfaat
membantu menurunkan berat badan. Pasalnya gen obesitas dalam sel lemak manusia
ternyata kerjanya dikendalikan oleh jumlah kalsium di tubuh. Mengandalkan makanan alami
kaya kalsium bisa saja dilakukan antara lain produk susu dan sayuran berdaun hijau. Namun
makanan yang mengandung oksalat seperti coklat, kakao, kopi, bayam dan fitat dalam
kacang-kacangan menghambat penyerapan kalsium.
Kalsium dalam tubuh juga makin tekor karena olahraga. Menurut penelitian di University of
Memphis, latihan olahraga selama 2 jam dapat mengakibatkan hilangnya 400 mg kalsium
dalam tubuh sementara kemampuan tubuh menyerap kalsium dari makanan dan susu hanya
sepertiga. Oleh karena itu kombinasi olahraga yang tepat diimbangi konsumsi susu tinggi
kalsium, akan sangat membantu tubuh mencegah osteoporosis, menjaga berat badan dan
membuat tubuh menjadi bugar.
Setelah bugar masih diperlukan sehat. Selain makanan teratur juga wajib mengandung gizi
yang tinggi. Hanya saja, seringkali kesibukan yang menyita waktu menyebabkan pola makan
yang teratur dan bergizi tinggi menjadi sulit untuk dipenuhi. Menurut ahli gizi dari Universitas
Indonesia Lanny Lestiani seiring meningkatnya usia, fungsi fisiologis tubuh akan turun seperti,
nafsu makan turun karena penurunan fungsi organ pencernaan termasuk gigi, penurunan
daya kecap dan daya penciuman, waktu pengosongan lambung yang lebih lambat.
"Akibatnya orang yang telah berusia lanjut membutuhkan suplemen makanan yang baik untuk
di konsumsi, apabila vitamin dan mineral yang didapat dari asupan makanannya kurang
memadai" ujar dalam seminar peluncuran Combivit Essential 50+.
Alasannya, saat fase penuaan, peran gizi memegang peranan penting bagi pencegahan dan
pengendalian penyakit di usia lanjut. Salah satu makanan ajaib adalah vitamin E. Menurut
Denham Harman dari University of Nebraska Medical Center di Omaha, AS, tubuh mengalami
penuaan karena serangan oksidasi dari zat-zat perusak.

Tidak terbantah, olahraga penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Sayangnya, masih banyak yang tidak tergerak meluangkan waktu untuk melakukannya.
Padahal cuma butuh waktu 30 menit saja.
Untuk memiliki jantung sehat keinginan saja tidak cukup tanpa niat yang kuat. Hambatan
terbesar justru sering datang dari dalam diri sendiri. Contoh paling gampang, ketika ingin
memulai berolahraga di detik pertama, rasanya tidak mudah. Rasa berat itu lazimnya dialami
oleh orang yang mengaku sebagai manusia modern. Mereka rata-rata mengaku sulit
menyediakan waktu, meski sekadar beberapa menit sehari, khusus untuk berolahraga. Para
pekerja kantoran yang seharian berada di dalam ruangan misalnya. 'Olahraga? Mana sempat?'
begitu biasanya ucap beberapa dari mereka, senada seirama.
Alasannya, selain sudah capek, berbagai tetek-bengek pekerjaan menyita waktu dan tenaga.
Di kota besar macam Jakarta mereka juga kerap terjebak macet dalam perjalanan pergi atau
pulang kantor, sehingga mood untuk berolahraga hilang sama sekali. Aktivitas olahraga pun
tidak lagi menarik, karena tenaga dan pikiran sudah terkuras. Akhirnya, sisa waktu yang ada
dialokasikan untuk bersantai, beristirahat, atau langsung tidur. Maklum, esok hari sudah harus
bangun pagi-pagi lagi, sebelum kembali memulai kesibukan baru.
Pekerja yang bukan orang kantoran pun kerap kesulitan mengatur waktu khusus untuk
berolahraga. "Ah, saya kan sudah kerja keras dengan otot. Rasanya sudah cukup. Tak perlu
lagi mencari keringat tambahan," ujar sejumlah pekerja lapangan.
Bekerja di lapangan, apalagi di tengah terik matahari, memang sudah cukup memancing
keluarnya keringat dari pori-pori badan. "Dalam kondisi basah-basahan seperti itu, masak sih
masih perlu berolahraga lagi?" imbuh mereka kompak. Dengan banyaknya alasan untuk
ngeles atau menghindar, memang tak mudah menggiring diri sendiri untuk disiplin
berolahraga. Bahkan meskipun olahraga itu diembel-embeli 'untuk kesehatan jantung',
keengganan tetap saja muncul. Jadi, metode dan jenis latihannva harus benar-benar tepat,
agar minat berkeringat tetap tinggi. Mau tahu olahraga jenis apa atau latihan bagaimana yang
dianjurkan, agar jantung tetap sehat?
Bagi beberapa orang tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk berolahraga
seringkali menjadi hambatan. Seolah-olah olahraga identik dengan sepatu, peralatan, dan
perlengkapan mahal. Padahal, olahraga untuk jantung sesungguhnya sederhana saja. Cukup
menjalani olahraga yang bersifat aerobik.
Tiga Puluh Menit untuk Jantung

Jenis olahraga yang dianjurkan, bukan jenis olahraga prestasi atau yang sifatnya kompetisi,
seperti bulutangkis atau tenis lapangan. Olahraga yang sifatnya kompetisi itu bukan aerobik.
Walaupun olahraganya juga memacu kerja jantung, tapi secara tidak beraturan. Tempo
permainan bisa saja tiba-tiba cepat atau tiba-tiba melambat, karena itu kurang cocok untuk
jantung. Olahraga yang terbaik adalah berjalan kaki, berlari, berenang, bersepeda, atau
senam jantung sehat. Jenis olahraga-olahraga itu masuk kategori olahraga aerobik yang
memacu kerja jantung secara bertahap. Pengertian olahraga aerobik sendiri memang olahraga
yang memacu jantung untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya, guna memenuhi
kebutuhan oksigen ke seluruh tubuh.
Jika ingin mendapatkan hasil optimal dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan, ada baiknya sebelum melaksanakan olahraga aerobik, periksa kesehatan jantung
dulu. Soalnya, dari pengalaman pernah ada orang yang begitu giat berolahraga untuk
menghindari penyakit jantung, malah kena serangan jantung. Itu mungkin karena suplai
oksigen yang tidak terpenuhi. Suplai oksigen dan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi dengan
pas oleh jantung. Oleh sebab itu, dalam olahraga aerobik perlu diperhatikan prinsip 4T, yakni
teratur, terukur, terarah, dan terawasi.
Memeriksakan jantung sebelum berolahraga banyak manfaatnya. Lewat pemeriksaan itu kita
bisa tahu kondisi koroner, saluran pembuluh darah, serta kerja organ jantungnya. Minimal
periksa EKG biasa, plus latihan treadmill. Dari hasil pemeriksaan itu nantinya bisa dibuat
program latihan seperti apa yang cocok. Supaya lebih aman dan manfaat yaug didapat juga
optimal. Soal program latihan, rumus sederhana yang diambil dari hukum Frank-Starling Law
of the Heart. Rumus itu bisa diikuti untuk mengukur porsi latihan. Sebelum berlatih, kita dapat
menentukan target denyut nadi maksimal yang mungkin dicapai ketika latihan.
Target denyut nadi maksimal saat latihan dapat diperoleh lewat hitung-hitungan sederhana,
yakni 220 per menit (target denyut nadi latihan) dikurangi umur. Hasilnya akan menunjukkan
target denyut nadi maksimal. Sedangkan target nadi minimal latihan dihitung dengan cara:
220 per menit (target denyut nadi latihan) dikurangi umur, kemudian dikalikan 85%.
Sebagai contoh, target latihan orang yang berumur 50 tahun. Denyut nadi maksimal
latihannya 220 - 50 = 170 per menit. Kemudian denyut nadi minimal latihannya (220 - 50) x
85% = 144,5 per menit. Dari hasil hitungan itu diperoleh zona latihan, yakni antara 144,5 -
170 denyut nadi per menit. Jadi. untuk mencapai kondisi aerobik, seseorang yang berumur 50
tahun, saat berolahraga denyut nadinya harus lebih dari 144,5 per menit, tapi tidak boleh

lebih dari 170 per menit. Kalau melampaui batas, bisa berakibat kelelahan jantung. Itulah
sebabnya, mengapa olahraga yang terukur dan terawasi itu penting.
Bagaimana dengan durasinya? Ternyata cukup 30 - 60 menit. Jadi. tidak terlalu menyita
waktu. Perlu diingat, sebelum latihan dimulai, sebaiknya melakukan pemanasan atau
peregangan otot terlebih dulu, agar tidak cidera. Juga, agar pertambahan denyut nadi bisa
berlangsung secara bertahap, tidak naik secara drastis. Sedangkan pasca latihan, ditutup
dengan cooling down, atau pendinginan dengan mengatur napas sampai denyut nadinya
normal kembali. Frekuensi latihan juga perlu diperhatikan. Jangan mentang-mentang tubuh
jadi enteng karena olahraga, lantas jadi ketagihan. Bagi pemula, tubuh butuh pemulihan
selama 48 jam.
Sehingga perlu selang dua hari untuk latihan berikutnya. Jadi, jumlah latihan bisa diprogram
tiga kali seminggu misalnya. Lain kalau orang yang sudah terlatih, misalnya seorang atlet
sepakbola. Rasa lelah mereka bisa pulih hanya dalam waktu 24 jam, sehingga bisa setiap hari
melakukan olahraga. Bahkan bagi mereka yang tidak pernah berolahraga sekali pun, anjuran
itu juga berlaku. Sebab, untuk memperoleh kebugaran, olahraganya tidak harus seberat yang
dilakukan atlet.
Pekerja kantoran yang mengaku punya kesibukan seabrek pun masih bisa berolahraga dengan
memanfaatkan waktu selepas jam makan siang. Ketimbang menghabiskan waktu satu jam
untuk mengobrol di kantin atau cafe, mengapa tidak menyempatkan waktu 10 - 15 menit
untuk berjalan kaki di sekitar kantor? Bisa juga, ketika hendak kembali ke ruang kerja, jangan
manjakan diri dengan naik lift. Pilihlah jalan yang lebih memancing keluarnya keringat,
semisal menggunakan anak tangga. Cara ini tentunya harus dilakukan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan. Kalau ruang kantornya di lantai 30, ya cukup menjelajahi anak
tangga sampai lantai 3 atau 4 saja.
Bukan hanya mereka yang tengah memasuki usia produktif yang perlu berolahraga untuk
menjaga kesehatan jantungnya. Manusia lanjut usia dan anak-anak juga perlu melakukan
gerak badan. Bahkan manula yang tidak bisa berjalan atau berdiri sekalipun masih bisa
melakukan senam sambil duduk atau tiduran.
Dengan kata lain, apa pun kondisinya, olahraga tetap dibutuhkan. Menurut dr. Aulia, dengan
cukup olahraga, ketahanan tubuh akan meningkat. Tulang-tulang juga menjadi lebih kuat,
serta proses metabolisme tubuh akan berfungsi dan berjalan dengan baik. Bagi mereka yang
ingin menghindari penyakit jantung sejak dini, olahraga menjadi salah satu solusi terbaik. Jika

peredaran darah berjalan normal, organ jantung akan bekerja sesuai dengan fungsinya.
Beragam gangguan pun enggan datang. Namun sekali lagi, sebaiknya berkonsultasi dulu
sebelum memutuskan melakukan satu jenis olahraga. Apalagi mereka yang sebelumnya sudah
mengidap penyakit, seperti darah tinggi, rasa sakit di dada, napas tersengal-sengal, atau
Anda yang sebelumnya tidak pernah berolahraga sama sekali.
Tertawa Bisa Kendalikan Kadar Gula
Kabar baik bagi penderita diabetes, jika anda sudah jenuh dengan berbagai cara
untuk mengendalikan kadar gula, ada cara terbaru lagi alami untuk mengatasinya, yakni
banyaklah tertawa.
Suatu penelitian mengungkapkan bahwa pengidap diabetes, khususnya type 2, jenis diabetes
yang paling umum diderita orang, lebih mampu memproses gula yang baru saja mereka
santap hanya dengan tertawa. Penelitian yang dilakukan oleh periset Jepang yang dipimpin
oleh Dr. Keiko Hayashi dari Universitas Tsukuba itu dilaporkan dalam Jurnal Diabetes Care
edisi September ini. Menurut Hayashi, kadar darah pengidap diabetes tipe 2 mengalami sedikit
kenaikan ketika mereka makan. Namun, kenaikan itu bisa dikendalikan bila mereka menonton
pertunjukan lawak ketimbang sinetron yang membosankan.
Hayashi mengatakan, pengendalian yang buruk atas gula darah pada penderita diabetes
(diabetisi) dapat meningkatkan risiko komplikasi serangan jantung, gagal ginjal hingga
kebutaan. Karena itu, pola makan, olahraga dan pengendalian kadar gula harus benar-benar
mereka perhatikan. Diabetes, artinya tubuh anda tidak dapat mengolah makanan yang masuk
secara maksimal. Untuk memahami diabetes anda sebaiknya harus mengetahui bagaimana
sistematika tubuh mengolah makanan. Zat makanan yang masuk ke dalam tubuh akan
diproses menjadi glukosa, asam amino dan asam lemak plus gliserol.
Insulin adaah suatu hormom yang diproduksi oleh pankreas, sangat dibutuhkan oleh tubuh
untuk membantu agar dapat memanfaatkan fungsi glukosa dengan baik, contohnya untuk
menghasilkan energi dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Pada diabetes tipe 1, pankreas
hanya dapat memproduksi sedikit insulin atau bahkan tidak sama sekali. Sehingga, semua
penderita diabetes tipe 1 ini harus menambah insulin baik dengan suntikan insulin maupun
pompa insulin. Sedangkan pada diabetes tipe 2, pankreas dapat memproduksi insulin namum

jumlah tidak mencukupi untuk kebutuhan tubuh, atau tubuh tidak dapat mengolah insulin
yang ada yang disebut dengan 'resistensi insulin'. Namun, tipe ini dapat dikontrol dengan
latihan atau makanan yang teratur.
Selain itu, menurut Hayashi, yang perlu diupayakan adalah pengendalian stres. Karena,
gangguan stres diketahui dapat meningkatkan risiko kadar gula darah. "Sebab itu, emosi
positif seperti tertawa mampu menurunkan kadar gula darah, baik pasien maupun petugas
medis harus bisa mengupayakannya. Kita perlu banyak tertawa," kata Hayashi.
Dari berbagai penelitian, diketahui bahwa tertawa itu bisa memerangi berbagai penyakit
sekaligus menguatkan mental dan kualitas hidup. Tertawa bisa menurunkan tekanan darah,
memperbaiki sirkulasi, merangsang sistem saraf, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan
menjadikan jantung lebih kuat.
Soal bagaimana tertawa bisa mengendalikan kadar gula, menurut Hayashi, karena tertawa
meningkatkan konsumsi energi tubuh akibat gerakan otot perut. Di samping itu, tertawa juga
bisa mempengaruhi sistem endokrin yang mengendalikan kadar gula dalam darah.
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang ahli jantung di Inggrgis, DR. Brian McLean. Ia
mengatakan, tertawa sebagai suatu penyaluran emosi positif dalam diri kita, mungkin
sebenarnya merupakan obat terbaik yang kita miliki. Karena dengan tertawa, akan
memperbaiki fungsi dari aliran pembuluh darah di tubuh kita. Bahkan, para ahli di Universitas
Kedokteran Maryland, di Baltimore, Amerika Serikat, melakukan penelitian studi banding
dengan melihat efek yang ditimbulkan dari menonton film yang lucu dengan film yang
membuat stres.
Penelitian ini dilakukan pada 20 orang sehat, tidak merokok, dan berusia rata-rata sekitar 33
tahun. Mereka diminta untuk menonton film yang dapat menyebabkan stres, seperti film
'Saving Private Ryan'. Kemudian 48 jam kemudian, mereka diperlihatkan film yang
menimbulkan efek kebalikannya, yaitu film yang dapat membuat mereka tertawa seperti film
King Pin.
Tidak terlihat adanya pelebaran pembuluh darah dari semua partisipan sebelum mereka
menonton film-film tersebut. Tapi saat mereka menonton film yang menimbulkan stres, aliran
darah pembuluh arteri brakial mengalami perlambatan, yang ditemukan pada 14 dari 20
orang partisipan tersebut. Sebaliknya, pada saat menonton film yang menimbulkan tertawa,
pembuluh darah mengalami dilatasi (pelebaran), yang menyebakan peningkatan aliran darah,

yang terlihat pada 19 dari 20 orang partisipan. Stres menyebabkan aliran darah melambat
hingga sekitar 35%, tapi sebaliknya, tertawa meningkatkan aliran darah sekitar 22%.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena tertawa menyebabkan endotelium, yaitu jaringan
yang berada di lapisan dalam pembuluh darah, mengembang sehingga meningkatkan aliran
darah. Endotelium merupakan bagian pembuluh darah yang berfungsi mengatur besar-
kecilnya aliran darah, penggumpalan dan kekentalan darah. Juga memegang peranan penting
dalam terjadinya penyakit jantung. Jadi bila Anda ingin mempunyai pembuluh darah yang
sehat, berolahragalah tiga kali seminggu selama 30 menit dan juga tertawa selama 15 menit
setiap harinya.
Warga Arab Saudi Makin Gemar Minum Jus Segar
Kebiasaan warga Arab Saudi sekarang telah berubah. Biasanya mereka lebih
suka memilih minuman bersoda. Tapi, setelah mengetahui jus lebih bermanfaat bagi
kesehatan, mereka pun lalu meninggalkan kebiasaan lama.
Memang, alasan utama warga Arab Saudi meminum minuman bersoda karena musim panas
yang sangat terik sehingga mudah mengalami dehidrasi bila tidak segera minum. Kebiasaan
mereka mengikuti pola barat yang mengkonsumsi minuman bersoda ditambah makanan
daging yang sarat dengan lemak, membuat mereka rentan menimbun kolesterol dalam tubuh
mereka. Namun, setelah mencoba jus buah, mereka merasa jus tidak hanya memberi
kesegaran pda tubuh, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Mereka lalu mulai mengkonsumi
jus terus menerus.
Tak heran, bila hingga akhir tahun ini diperkirakan angka penjualan jus segar di negeri
produsen minyak terbesar di dunia itu mencapai angka 750 rial Saudi (sekitar 200 juta dolar
AS) atau meningkat 180 juta rial (sekitar 48 juta dolar AS). Para pemerhati kesehatan negeri
itu juga memperkirakan, angka penjualan jus segar akan melonjak pada tahun-tahun
mendatang karena kesadaran akan makanan dan minuman bergizi tanpa efek samping makin
meningkat di negeri yang berpenduduk sekitar 20,5 juta jiwa itu. Pertanyaannya, mengapa
harus jus? Bukankah sayuran dan buah dalam bentuknya aslinya juga sehat? Bukankah jus
lebih miskin serat ketimbang buah dan sayuran dalam bentuk aslinya?

Michael T. Murray ND, seorang pemerhati gizi di negara petro dolar itu membenarkan bahwa
kita membutuhkan serat dalam sayuran dan buah. Tapi kita juga butuh jus. Serat dibutuhkan
untuk membantu pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol. Sedangkan jus dibutuhkan
karena mengandung gizi di dalamnya.
Secara rinci ia menjelaskan, bahwa tubuh mengubah makanan yang diasup menjadi
berbentuk jus supaya lebih mudah diserap. Mengkomsumsi jus berrti membantu proses
pencernaan tubuh dengan mempercepat penyerapan nutrisi kualitas tinggi yang terkandung di
dalamnya. Akibatnya, tingkat energi tubuh jadi meningkat lebih fit dan jarang sakit-sakitan.
Murray menguraikan, bahwa kandungan gizi yang terkandung dalam jus tergolong lengkap.
Oleh karenya ia menyarankan untuk memulai sarapan dengan segelas jus dan jangan dengan
segelas kopi. Karena, dalam segelas jus terdapat protein, air, karbohidrat, asam lemak
essensial, vitamin dan mineral. Di samping itu juga terdapat enzim karoten, flavonoid dan
klorofil. Semua yang disebutkan di atas sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Jus segar juga sering disebut dengan 'makanan hidup' karena di dalamnya terkandung enzim.
Zat ini hanya terdapat dalam makanan mentah seperti jus karena sangat sensitif terhadap
panas. Enzim ini akan membuat energi vital di dalam tubuh dialihkan dari mencerna makanan
ke fungsi tubuh yang lain seperti perbaikan dan peremajaan tubuh. Jus juga hanya
membutuhkan sedikit enegi untuk mencerna, hanya lima menit. Bandingkan dengan makanan
berat seperti steik dan kentang yang tinggal dalam perut selama empat jam dan tubuh
bekerja keras mencernanya, sehingga energi terkuras. Tak heran, bila jus memberi efek
energi yang tinggi bagi tubuh.
Manfaat lain, di dalam jus terdapat zat yang disebut flavonoid. Penelitian terbaru
mengungkapkan bahwa zat ini sangat baik bagi kesehatan. Sebab, berfungsi sebagai
pelindung dari tekanan atau stres dari lingkungan seperti zat penyebab alergi, virus atau zat
penyebab kanker. Dengan kata lain, molekul flavonoid adalah zat antioksidan aktif yang bila
dikonsumsi tubuh bisa membantu melawan berbagai jenis oksidan dan radikal bebas yang
berada di luar dan di dalam tubuh kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar