Powered By Blogger

Rabu, 08 Juni 2011

Teh Herba Kendalikan Diabetes

Bagi penderita diabetes mungkin tak perlu gelisah lagi dengan tingginya harga
obat untuk pengendali kadar gula darah. Karena, sekarang ini ditemukan obat alami dengan
fungsi yang sama yaitu teh herba.

Teh herba yang dikemas dalam teh celup itu merupakan hasil dari Pusat Studi Obat Bahan
Alam (PS - OBA) Departemen Farmasi, Universitas Indonesia, Agustus 2005 lalu. Teh celup
yang diramu khusus ini berupa campuran daun teh Camellia sinensis, mengkudu Morinda
citrifolia, pare Momordica charantia dan Gymnema sylvester (sejenis tanaman merambat
berkayu yang banyak tumbuh di hutan-hutan tropis, terutama di India bagian Selatan, lazim
dimanfaatkan sebagai jamu pengontrol kadar gula darah).
Penelitian dilakukan untuk membandingkan efektivitas teh celup tersebut dengan
gilbenklamid, yaitu obat standar yang umum diresepkan dokter untuk mengendalikan
diabetes. Penyebab diabetes adalah terganggunya kelenjar beta-pankreas, yang bertugas
memproduksi hormon insulin. Akibatnya, produksi insulin menjadi terbatas. Karena jumlah
insulin yang tersedia terbatas, tidak banyak gula dalam darah yang berasal dari makanan
yang bisa diubah menjadi energi dan glikogen (simpanan gula darah). Akibatnya gula yang
beredar dalam darah menjadi berlebihan, sehingga kadarnya melonjak.
Daun teh mengandung xantin dan polifenol, yang berperan mengatur kadar insulin dalam
darah. Kandungan mangan-nya membantu pemecahan gula darah menjadi sumber energi siap
pakai. Mengkudu membantu mereparasi kerusakan sel beta-pankreas, yang menjadi
penyebab naiknya kadar gula darah. Kandungan proxeronin-nya membantu memperbaiki
reseptor insulin. Pare mengandung kharantin dan polipeptida-P insulin, yang bekerja
menyerupai insulin dan berkhasiat merangsang sel beta-pankreas dalam memproduksi insulin.
Herba Gymnema sylvestre mengandung asam gimnemat, yang mampu merangsang sel beta-
pankreas agar lebih aktif memproduksi insulin.
Dari hasil uji pre-klinis diketahui minum obat gilbenklamid menurunkan kadar gula darah
23,20 persen. Jika minum teh seduh tersebut, penurunan kadar gula darah bisa lebih efektif.
Minum seduhan teh celup 1 kantong sehari, kadar gula dapat menyusut masing-masing 1
kantong menurunkan kadar gula darah paling baik, yakni 36,25 persen.
"Hal ini membuktikan bahwa obat herbal berupa teh, mengkudu, pare dan Gymnema sylvestre
memiliki kemampuan sinergis lebih efektif dalam mengendalikann kadar gula darah
dibandingkan dengan obat kimia glibenklamid dalam waktu lama," kata Prof. DR. Sumali
Wiryowidagdo, Apt., Ketua Pusat Studi Obat Bahan Alam, Departemen Farmasi UI.
Untuk memaskimal pengendalain kadar gula darah, para diabesi dianjurkan pantang makanan
tertentu. Namun penting pula bagi mereka untuk memperhatikan asupan makanan dengan
kandungan nutrisi yang dapat mengaktifkan kerja pankreas, pusat pengendali produksi insulin

yang mengatur kadar gula darah. Pengidap diabetes cenderung makin meningkat jumlahnya
dan makin muda usia. Saat ini diabetes diperkirakan merupakan penyebab kematian paling
tinggi di negara maju seperti AS diantara penyakit-penyakit non-infeksi.
Kelenjar pankreas merupakan pusat kendali kadar gula darah. Stabilitas kadar gula darah
menjadi tugas bersama dari hormon insulin dan glukagon, yang dihasilkan oleh pankreas. Jika
kadar gula darah berlebihan, pankreas akan menggenjot produksi insulin guna "menguras"
kelebihan gula darah. Sebaliknya jika kadar gula darah merosot, pankreas akan mengedarkan
hormon glukagon ke aliran darah, untuk diubah menjadi gula.
Ada dua jenis diabetes, yakni tipe 1 dan 2. Diabetes tipe 1 muncul ketika anak-anak, akibat
gangguan sistem kekebalan tubuh terhadap sel beta-pankreas yang bertugas memproduksi
insulin atau terhadap penerima (reseptor) insulin dalam sel. Diabetes tipe 2 merupakan tipe
diabetes umum, yang muncul setelah dewasa. Bisa berkembang karena faktor keturunan
dan/atau pola makan berlebihan gula dan pati rendah serat, sehingga mengacaukan
mekanisme produksi insulin.
Minum obat membantu kerja insulin "menguras" gula darah berlebihan. Namun begitu
pengidap tidak pula dengan pantang makanan pemicu gula darah, Meskipun sangat
membantu mengendalikan kadar gula darah, dua upaya tersebut belum menyelesaikan
masalah pada akarnya, yakni kekacaunan kerja pankreas. Salah satu yang dapat membantu
mengaktifkan kerja pankreas memproduksi insulin adalah dengan asupan nutrisi tertentu
penggiat kerja pankreas.
Mineral elektrolit ini sangat baik bagi pengidap diabetes. Kalium meningkatkan kepekaan
insulin, sehingga proses pengurasan gula dalam darah berlangsung efektif. Kalium juga
menyusutkan risiko hipertensi dan serangan jantung pada pengidap diabetes. Bagi pengidap
diabetes tergantung insulin, asupan kalium menjadi jauh lebih penting karena asupan insulin
memboroskan banyak kalium. Dalam sehari tubuh kita membutuhkan 3.500 mg asupan
kalium, agar kerja seluurh organ berjalan baik. Namun umumnya kita hanya mengkonsumsi
2.500 mg. Cara termudah untuk mencukuponya adalah minum suplemen. Hanya saja, dosis
yang dianggap aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sangat rendah, yakni
100 mg per sekali minum, Lebih dari itu beresiko menimbulkan gangguan lambung dan justru
mempermudah terjadinya borok.
Yang paling aman adalah mendapatkan asupan kalium dari makanan. Sebuah pisang ukuran
sedang, belimbung besar, atau mentimun besar mengandung 500 mg kalium. Seporsi blewah,

melon hijau maupun jingga, wortel, bayam, susu skim (tanpa lemak) dan yogurth tawar (plain
yogurt) menyimpan 350 mg kalium. Segelas jus jeruk segar sangat berlimpah kalium, tapi
kurang disarankan diminum rutin bagi pengidap diabetes, karena kandungan gula buahnya
lumayan tinggi.
Magnesium berperan penting dalam produksi dan fungsi insulin. Defisiensi magnesium sudah
sangat lumrah terjadi diantara para pengidap diabetes dan komplikasinya, seperti penyakit
jantung, kerusakan fungsi mata, tekanan darah tinggi. Jika terapi magenesium disertakan
dalam pengoabtan diabetes, komplikasi diabetes dapat dihindari atau diminimalkan. Menurut
Dr. Larry Resnick dari Cornell University, AS, cukup asupan magnesium dapat menggenjot
respon insulin, meningkatkan toleransi gula darah, dan mencegah pelengketan dinding sel-sel
darah merah. Lebih lanjut peneliti yang sudah lebih dari 20 tahun meneliti magnesium ini
menyebutkan asupan magnesium penting pula dalam terapi penyakit pembuluh darah akibat
diabetes.
Untuk itu, masukkan makanan sumber magnesium dalam susunan menu sehari-hari.
Contohnya kacang-kacangan dan biji-bijian (kenari, almond, kacang mete, kacang tanah,
pecan. brazil nut, wijen), buah kering (aprikot, kurma, kismis/sultana), alpukat, daging
sapi/ayam, wortel mentah, tomat segar, jeruk, ikan terutama salmon dan tuna, kedelai dan
hasil olahannya (tempe, susu kedelai, tahu), sayuran daun hijau (bayam, kangkung, sawi,
brokoli, daun singkong, dan lain-lain)/
Dalam bukunya Diabetes and Omega-3, Donald Rudin, M.D. dan Clara Felix memaparkan hasil
penelitian yang pernah diadakan di Australia pada 1993. Asam lemak esensial, khususnya
asam lemak omega-3, yang juga disebut DHA, mempengaruhi sel-sel tubuh dalam merespon
insulin. DHA (docosahexanoic acid, asam dokosaheksanoat) di dalam tubuh dibentuk dari ALA
(alinolenic acid, asam alinolenat) yang berasal dari makanan. Sayangnya kadar gula darah
berlebihan menghalangi proses pengubahan ALA menjadi DHA. Untuk itu, pengidap diabetes
diharapkan mengkonsumsi DHA siap serap yang banyak terdapat dalam ikan-ikan laut dengan
kadar lemak tinggi, seperti ikan salmon, gindara, sardin, terubuk, sidat, tengiri, kembung,
layang, bawal, tuna. SUmber lainnya adalah alpukat dan minyak zaitun, terutama eztra virgin
olive oil. Karena DHA sangat mudah rusak, ikan sebaiknya dimasak tidak terlalu lama. Minyak
zaitun lebih baik jika dikonsumsi mentah, misalnya untuk saus salad atau diminum 1 sendok
per hari.

Menyantap sayuran mentah sangat bermanfaat bagi pengidap diabetes, karena sayuran kita
umumnya berlimpah vitamin C. SebAGAI pengecualian, daun singkong tidak disarankan
dikonsumsi sayuran mentah, karena mengandung zat racun sianida. Bagi pengidap diabetes,
konsumsi sayuran mentah lebih besar manfaatnya daripada buah-buahan. Sebab vitamin C
dalam buah terdapat bersama gula, sedangkan dalam sauran mentah, tidak. Jika
memungkinkan, sayuran mentah disantap sebagai lalap atau alad. Jika tidak, bisa diminum
sarinya (dijus menggunakan juicer).
Walaupun demikian, konsumsi buah kaya vitamin C tetap baik. Beberapa buah yang berlimpah
vitamin C, diantaranya jambu biji, pepaya, jeruk, sirsak, stroberi, belimbing, kedondong,
nanas, rambutaan. Sebaiknya buah dikonsumsi ketika perut kosong, ditunggu 20-30 menit
baru menyantap makanan utama. Makan buah dikunyah perlahan dan lebih lama, serta
sedikit-sedikit, agar buah mendapatkan enzim mulut dengan baik. Sebaiknya tidak makan
buah berlebihan. Jika dibuat jus, sebaiknya dicampur air masak berbanding sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar