Powered By Blogger

Rabu, 08 Juni 2011

Minyak Zaitun Bendung Sel Kanker

Kendati masih dalam taraf penelitian di laboratorium, tapi hasil sementara
menunjukkan minyak zaitun bisa mencegah sel kanker. Hal ini membuktikan tanaman yang
disebut dalam Al-Qur'an merupakan obat alamiah dan ilahiah.

Dalam surat At-Tin, Allah memang bersumpah demi buah tin dan buah zaitun. Kemudian, para
ilmuwan dan dokter yang meniliti sumpah Sang Khalik itu ternyata membuktikan bahwa
zaitun merupakan sumber makanan dan obat dari berbagai penyakit. Manfaat dan khasiat
zaitun yang mempunyai nama ilmiah 'olea eurofaea' dari keluarga 'oleaceace' juga disabdakan
Rasulullulah dalam sebuah hadist mengatakan, Makanlah buah zaitun dan gunakanlah
minyaknya kerena itu adalah buah berkat. Zaitun memang bermanfaat bagi manusia, mulai
dari daun, kayu, buah hingga minyaknya.
Berabad-abad lalu, pohon zaitun sangat familiar bagi rakyat Yunani. Menurut mitologi kuno
Yunani, Athena menang dalam satu pertandingan dan Dewa Laut Poseidon memberikan pohon
suci serta berkhasiat bagi kesehatan untuk rakyat Athena dan sampai sekarang pohon dan
minyak zaitun menjadi mengakar bagi negara itu, baik dari segi sosial, budaya dan ekonomi.
Pohon tersebut bagi orang Yunani lebih dari hanya sebagai pohon, karena pohon itu sudah
menjadi ide bahkan sudah menjadi bagian dari yang bersifat spiritual. Pohon zaitun tidak
hanya tumbuh di tanah Yunani tapi juga sudah mengakar dalam sejarah dan hati orang
Yunani. Karena itu, bila ada orang yang ketahuan memotong atau menebang pohon olive atau
zaitun dalam bahasa Arab, maka orang itu akan dibunuh, karena zaitun tidak hanya
merupakan akar sejarah tapi sudah menjadi simbol akar kelahiran, perkawinan, kematian dan
agama.
Penelitian yang dilakukan dr. Chris I.R. Gill dari University of Ulster di Irlandia Utara yang
dilaporkan dalam International Journal of Cancer mengatakan, bahwa suatu campuran
kandungan yang disebut fenol, yang diekstrakan dari minyak zaitun perawan (murni), mampu
menghambat proses pertumbuhan sejumlah sel di usus yang bisa berkembang menjadi
kanker.
"Minyak zaitun dikabarkan merupakan sumber alami yang bermanfaat dalam menu makan
orang di kawasan Laut Tengah. Data yang kami miliki menunjang anggapan tersebut dan
menjelaskan bagaimana kemungkinan ini bisa terjadi," tutur Dr. Gill.
Karena usus merupakan salah satu sasaran empuk bagi serangan kanker yang di dalam perut
orang di kawasan Laut Tengah terlindung oleh minyak zaitun, Dr. Gill bersama timnya lalu
mengkaji efek potensial fenol minyak zaitun dalam mencegah terjadinya kanker pada kultur
jaringan sel yang umum dijadikan model dalam penelitian kanker kolorektal.

Inkubal sel kanker selama 24 jam pada salah satu jaringan yang diberi konsentrasi fenol
minyak zaitun terbukti mencegah kerusakan DNA pada sel-sel tersebut. Selama 24 jan, fenol,
minyak zaitun tersebut malah terlihat memberi efek antipertumbuhan bagi perkembangan
kanker. Dari pengamatan Dr. Gill dan tim, keganasan sel kanker usus juga menurun secara
sigbifikan akibat pemberian fenol minyak zaitun tersebut.
Sebagai kesimpulan, "Di laboratorium kami melihat bahwa fenol yang diekstrasikan dari
minyak zaitun mampu mencegah tahap-tahap pertumbuhan kanker," lapor peneliti.
Apakah yang dilakukan dr. Gill sebenarnya merupakan lanjutan dari pertemuan yang diadakan
di Roma pada 21 April 1997, yang untuk pertama kali dalam sejarah, sebanyak 16 pakar
medis dan ilmuwan mengupas,mengkaji dan mengeluarkan keputusan penting tentang minyak
zaitu. Dalam siaran persnya, mereka menegaskan bahwa minyak zaitun dapat melindungi dari
serangan penyakit arteriole (saluran darah kecil di liver dan menghambat naiknya kolesterol
darah), tekanan darah dan diabetes, sebagaimana melindungi tubuh dari serangan sebagian
penyakit kanker.
Berbagai penelitian bahwa minyak zaitun mampu menurunkan tingkat kolesterol LDL (lemak
jahat) dan meningkatkan kolesterol HDL (lemak baik), tanpa menimbulkan dampak negatif
terhadap kolesterol yang bermanfaat. Dalam sebuah artikel yang ditulis di majalah Amj Clin
Nutrl, edisi Desember 1999, diungkapkan hasil laporan para peneliti bahwa gizi yang banyak
terkandung dalam minyak zaitun bisa menekan terjadinya pengerasan pembuluh darah
koroner.
Bahkan, sebuah penelitian yang ditulis di majalah Lanost edisi Desember 1999, negara paling
miskin di Eropa, Albania, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, memiliki
keistemewaan karena dapat menekan angka kematian rata-rata, yaitu 41 laki-laki dari setiap
100.000 jiwa. Artinya itu sama dengan separoh tingkat kematian di Inggris. Rahasianya,
karena mereka biasa mengkomsumsi minyak zaitun dalam setiap masakan mereka.
Hasil penelitian mengungkapkan apa yang dikatakan Rasullulah bahwa zaitun adalah sibuah
berkat memang terbukti benar. Dr Aldo Ferara dari Universitas napoli di Italia menulis
laporannya di Archives of Internal Medicine edisi Maret 2000. Sebanyak 23 pasiennya yang
semula tergantung pada obat-obat penurun tekanan darah tinggi, akhirnya meninggalkan obat
resep dokter tersebut setelah dicoba terapi dengan menggunakan minyak zaitun. Tekanan
darah mereka bisa turun hingga 7 digit.

Minyak zaitun juga memiliki elemen vitamin E dan K sebagai dua unsur alami antioksidan
serta menimbulkan antibodi untuk penyakit kanker, hati, radiovaskular serta berbagai
penyakit modern lainnya. Hal itu diungkapkan Prof Asmar, ketua bidang pengkajian penyakit
kanker di Universitas Monster, Jerman.
Prof Asmar yang juga dikenal sebagai peneliti ulung ddalam bidang medis dan penyakit kanker
mengungkapkan, mengkomsumsi minyak zaitun dapat melindungi diri dari sejumlah penyakit
kanker seperti kanker usus besar, kanker rahim, kanker indung telur, kanker payudara,
kanker kulit, kanker perut.Termasuk juga ampuh untuk mengatasi radang persedian dan kutu
kepala, bila dioleskan ke kepala, dapat membunuh kutu-kutu itu hanya dalam hitungan
beberapa jam saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar