Powered By Blogger

Rabu, 08 Juni 2011

Manfaat Buah Delima Bagi Penderita HIV/AIDS

Delima merupakan salah satu buah yang tertulis di dalam Al-Qur'an. Tidaklah
heran bila Allah mengabadikannya di dalam kitab suci. Karena, ternyata, delima sangat
bermanfaat bagi orang dengan HIV/AIDS.
Sebagaimana zaitun, jahe, anggur dan buah tin yang telah tertulis di dalam kitab suci agama
samawi lain sebelumnya. Dari sejarah dapat diketahui bahwa buah delima selain untuk
dimakan juga digunakan sebagai obat ribuan tahun silam. Dan kini dilaporkan delima yang
memiliki nama latin 'punica granatum' baik dikonsumsi oleh para penderita HIV/AIDS.
Tanaman delima berasal dari Persia, Kurdistan dan Afghanistan. Kemudian disebarkan ke
daerah Mideterania oleh suku bangsa Phoenisia. Saat ini negara penghasil delima adalah
Spanyol yang mengekspornya ke Inggris, Italia, Perancis. Namun, sayang di Indonesia delima
malah dijadikan tanaman hias. Bentuk buah delima cukup unik. isi buahnya ada yang
berwarna ungu bening dan ada juga yang putih seperti kristal, mengandung biji kecil. isi buah
inilah yang terasa manis-asam-segar kalau dimakan. Mengkonsumsi buah delima sebaiknya
dikunyah bersama bizinya.
Sebagai bahan makanan, kandungan gizi buah delima cukup baik terutama untuk sumber
kalium 250mg/100gram. Mineral kalium berfungsi menjag keseimbangan asam basa dalam
tubuh, mengatur keluar masuk zat gizi dari dan ke dalam sel, menenangkan denyut jantung
yang dipacu oleh mineral kalsium. Mineral kalium juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan
darah, serta terlibat dalam berbagai fungsi biologis di dalam tubuh. Nilai zat gizi lainnya
seperti energi (65 kalori),protein (0,5 gram), lemak (0,3 gram) dan karbohidrat (16,4 gram).
Kandungan vitamin dan mineral delima secara nominal kecil, tpi tetap memberikan kontribusi
untuk mencukupi kebutuhan zat gizi yang diperlukan dalam tubuh.
Dari aspek medis, mulai dari akar, daun, kulit batang, buah, biji hingga kulit buahnya dapat
diramusebagai salah satu obat alami yang digunakan untuk pengobatan alternatif beberapa

jenis penyakit. efek medis delima tersebut terutama berasal dari kandungan senyawa alkaloid
dan tanin serta senyawa lainnya. Menurut Ronald R Watson dan Jeomin Lee dari Arizona
Prevention Center di Tucson Arizona, manfaat delima untuk ODHA antara lain karena memiliki
efek antibakteri dan antiviral yang berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini
tampak dalam tes 'in vitro' terhadap bakteri.
Mekanismenya dapat dijelaskan sebagai berikut: Alkaloid dan tanin yang diekstrak dari akar
delima ternyata dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri. Juga dapat
menghambat pertumbuhan cacing hati (E.histolyca) dan cacing pita (E.Invadens). Jamu yang
mengandung ekstrak buah delima (buah, biji dan kulitnya) dapat digunakan untuk
mengendalikan virus polio, virus herpes sinplex dan untuk menggempur virus HIV-1.
Tanin senyawa polifenol yang terdapat pada buah delima menunjukkan efek pencegahan
terhadap keganasan mikroba patogen yang bersifat oportunis yang banyak terdapat dapat
dalam tubuh ODHA. Bioflavanoid, senyawa tanaman yang tidak beracun, akan membantu
meningkatkan sistem daya tahan tubuh atau kekebalan tubuh.
Bioflavanoid yang terdapat pada sebuah delima bersifat antioksidan yang akan meredam
keganasan radikal bebas oksigen, mencegah perusakan lemak menjadi leukotrien, senyawa
penyebab peradangan kanker dan pembiakan organisme patogen yang akan merusak
kesehatan. Namun, selain manfaatnya, perlu diwaspadai pula efek samping ekstrak delima
seperti ada iritasi pada lidah dan esofagus serta alergi. Sebagai pengobatan alternatif atau
komplementer, kedua peneliti tersebut juga mengingatkan bahwa manfaat buah delima bagi
ODHA perlu dilakukan lebih mendetail lagi pada in vito mereka agar didapatkan manfaat yang
lebih besar lagi bagi kesehatan ODHA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar