Powered By Blogger

Rabu, 08 Juni 2011

Istirahatkan Hati dengan Puasa

Satu lagi bukti bahwa puasa bisa membuat tubuh sehat, yakni dengan berpuasa
berarti telah memberi kesempatan kepada organ hati untuk beristirahat sejenak dari tugas
rutin yang luar biasa beratnya.
Siapa sangka hati yang beratnya sekitar 1,3 kg ternyata mempunyai tugas yang cukup berat.
Hati dan makanan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Bayangkan, apapun yang kita makan, minum, hirup lewat udara, terserap lewat kulit, semua
masuk ke dalam hati. Terlalu banyak makan dan minum berarti menyuruh hati lebih bekerja
keras lagi.
Hampir 90% darah yang melalui lambung dan usus halus akan membawa nutrisi masuk ke
dalam hati. Nutrisi tersebut akan diubah oleh hati menjadi substansi yang dapat dipergunakan
oleh tubuh. Karena itu, nutrisi yang baik tentu akan membawa pengaruh yang baik pula.
Organ hati memang organ yang hebat. Gangguan nutrisi tidak mudah untuk menimbulkan
gangguan pada hati. Sebaliknya, kerusakan hati kronik akan menyebabkan gangguan nutrisi
dan menimbulkan keadaan malnutrisi. Satu-satunya minuman yang sangat berhubungan
dengan gangguan hati adalah alkohol.
Selain insulin (yang dihasilkan oleh pankreas), metabolisme gula darah juga sangat
dipengaruhi oleh hati. Karbohidrat yang kita makan akan diproses dan disimpan sebagai
glikogen di dalam hati. Glikogen akan dilepaskan saat kita sedang tidak makan (misalnya di
antara dua waktu makan) atau saat tubuh kita sangat memerlukan tambahan energi.
Pengaturan yang baik dan seimbang akan menghindarkan kita dari peningkatan kadar gula

darah yang berlebih (hiperglikemia) dan juga penurunan kadar gula darah (hipoglikemia).
Tanpa mekanisme simpan dan lepas ini, tentu kita harus makan secara terus menerus untuk
menjaga kadar gula darah kita dalam tingkat yang normal.
Metabolisme protein dalam tubuh juga sangat memerlukan kehadiran organ hati. Protein akan
mencapai hati dalam bentuk yang paling sederhana yaitu asam amino. Setelah mencapai hati,
asam amino bisa diubah dan dipakai sebagai sumber energi, disimpan sebagai cadangan, atau
diubah menjadi urea untuk dibuang melalui urin.
Protein tertentu akan diubah menjadi amonia di dalam usus halus kita. Proses perubahan ini
melibatkan bakteri usus. Amonia bersifat toksik (racun) bagi tubuh sehingga harus dibuang.
Untuk membuangnya, amonia harus dipecah dan diubah terlebih dahulu menjadi urea. Dan
siapa lagi yang mampu melakukan hal itu kecuali organ hati kita yang mumpuni.
Organ hati memang luar biasa tabah. Hati bisa tetap berfungsi, meski sudah kehilangan 80-90
persen sel-selnya karena penyakit. Hati dapat bergenerasi dalam hitungan minggu, bahkan
ketika diambil karena operasi. Walaupun demikian tabah, bukan berarti hati tidak dapat rusak.
racun dalam alkohol dan obat-obatan, virus heptitis B dan C dapat merusak hati secara
permanen. Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Hati adalah organ tubuh yang
mempunyai banyak fungsi, seperti untuk menyaring sari makanan dan melindungi tubuh
terhadap infeksi, dan menyimpan energi penggerak otot-otot, mengatur kadar gula darah,
kolesterol, hormon, dan enzim-enzim. Oleh karena itu, jika hati Anda terserang virus hepatitis
sebaiknya cepat-cepat berkonsultasi ke dokter.
Penyebab penyakit hepatitis yang paling terjadi adalah virus. Virus hepatitis yang sudah
ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan
TT. Walaupun demikian, yang saat ini harus paling diwaspadai adalah virus hepatitis A (VHA),
B (VHB), dan C (VHC). Hepatitis yang disebabkan VHA umumnya tidak tergolong serius dan
penderita umumnya bisa segera sembuh. Walaupun demikian, bisa saja terjadi keadaan ganas
(fulminan) yang mengakibatkan kematian. VHB dan VHC dapat menimbulkan penyakit akut
dan kronik. Pada keadaan kronik, virus tersebut dapat menyebabkan kerusakan sel-sel hati
yang menetap dan serius. Bahkan, dalam jangka panjang penderita bisa terserang sirosis hati
(pengerasan sel-sel hati) yang kronik.
Sebagian besar penderita hepatitis tidak memperlihatkan gejala apapun. Sebagian lagi hanya
merasakan gejala seperti flu, yakni pusing, kehilangan selera makan, mual, muntah, demam,
dan mudah lelah. Hanya melalui pemeriksaan darah maka akan diketahui apakah darah Anda

mengandung virus atau tidak. Penyakit tingkat lanjut seperti sirosis merusak jaringan hati
yang sehat dan meninggalkan jaringan penuh luka. Bila itu terjadi, hati anda tidak dapat
bergenerasi dan tumbuh lagi. Karena, secara bertahap hati akan kehilangan fungsinya. Dalam
rongga tubuh kita hati adalah organ terbesar. Warnanya coklat kemerahan gelap karena
setiap waktu ia menampung kira-kira setengah liter darah. Ada dua pembuluh yang memasok
darah ke dalam hati.
Sebagian besar suplai darah itu berasal dari pembuluh portal yang membawa zat makanan
dan racun dari sistem pencernaan. Sisanya dari pembuluh arteri hepatik yang membawa
darah kaya oksigen dari jantung. Hati tersusun atas kira-kira 300 miliar sel yang siap
mengontrol proses metabolisme tubuh. Jadi, apa pun yang kita makan, minum, hirup lewat
udara, serap lewat kulit, akan terkumpul di hati. Sel-sel hati ini akan memproses nutrisi dari
zat makanan menjadi zat yang dibutuhkan tubuh. Racun-racun juga dimetabolisme oleh hati,
sehingga dapat dibuang dengan aman. Beberapa racun yang sudah dicerna disalurkan ke
pembuluh darah dan akhirnya disaring oleh ginjal untuk kemudian dibuang lewat air seni.
Racun yang lain dibawa oleh cairan empedu, cairan berwarna kuning atau kehijauan yang
diproduksi oleh hati. Cairan ini dibawa melalui saluran empedu menuju kandung empedu dan
usus, untuk kemudian dibuang lewat feses atau tinja. Tugas hati tak hanya itu. Hati adalah
pabrik zat kimia yang penting dalam tubuh. Hati bertugas menyimpan kelebihan gula alias
glukosa. Glukosa ini dikeluarkan tubuh ketika kita butuh energi. Hati juga memproduksi
albumin, cairan empedu, kolesterol, faktor pembeku darah, globin, dan faktor-faktor
kekebalan tubuh. Albumin merupakan protein yang mengatur pertukaran air antara darah dan
jaringan.
Empedu merupakan cairan yang membawa keluar zat tak berguna dan mencerna lemak di
usus kecil. Kolesterol adalah zat yang dibutuhkan sel dalam tubuh. Faktor pembeku darah
dibutuhkan untuk menghentikan perdarahan. Glbin adalah bagian hemoglobin pembawa
oksigen dalam darah. Faktor kekebalan tubuh melindungi tubuh dari infeksi. Organ hati
merupakan salah satu organ yang mempunyai kemampuan pemulihan yang besar. Tapi untuk
melakukan pemulihan tersebut, ia memerlukan dukungan asupan nutrisi yang baik. Oleh
karena itu, asupan nutrisi yang baik merupakan pondasi tata laksana penderita pada sebagian
kasus penyakit hati.
Nutrisi yang seimbang baik dari segi kalori, karbohidrat, protein dan lemak, akan membawa
pengaruh yang baik untuk memperbaiki kerusakan sel hati. Pada tingkat tertentu, kerusakan

sel hati masih bisa diperbaiki dengan cara memproduksi sel hati baru yang sehat. Alkohol
kerap dituding sebagai bilang penyebab penyakit hati. Terlalu banyak mengonsumsi alkohol
dapat membuat hati sehat dan normal menjadi bengkak dan diselubungi lemak. Kondisi ini
sering disebut perlemakan hati. Jika lemak itu membengkak, seperti ditulis di situs kesehatan
dapat menyebabkan alkoholik hepatitis yang menyebabkan kerusakan hati serius, juga sirosis
yang menyebabkan kerusakan hati permanen. Karena luka yang luas, hati yang kena sirosis
jadi mengerut.
Jangan buru-buru lega jika Anda tidak mengonsumsi alkohol. Bukan peminum alkohol bisa
kena penyakit hati juga. Penyakit itu disebut non alcoholic steato hepatitis (NASH) atau
perlemakan hati non-alkoholik. Para peneliti hati di Asia Pasifik mulai mewaspadai penyakit
ini. Pasalnya, prevalensinya menunjukkan gejala cukup tinggi di kawasan Asia Pasifik. Seperti
halnya penyakit hepatitis yang cukup tinggi di Asia. Para hali hati melihat bahwa NASH timbul
akibat kelainan metabolik, seperti halnya kasus kegemukan, dislipidemia dan diabetes melitus.
Di Indonesia prevalensi penderita diabetes juga meningkat tajam. Salah satu sebabnya adalah
perubahan gaya hidup dari pola makan tradisional menjadi pola makan modern.
Gawatnya, hati yang bermasalah ini sering tak menunjukkan gejala apapun. Cara terbaik
tentu mencegahnya dengan menghindari konsumsi alkohol. Juga menjaga berat badan normal
dan mencegah penyakit diabetes.
Menjalankan ibadan puasa, justru baik untuk kesehatan hati. Sangat bagus untuk hati kita.
Artinya, puasa menyebabkan metabolisme turun. Jadi, hati bekerja tak terlalu keras di bulan
puasa. Hal ini malah menyehatkan hati itu sendiri. Puasa baik terutama untuk penderita fatty
liver alias perlemakan hati. Penderita penyakit hati lain, dianjurkan berkonsultasi dengan
dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan puasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar